Berdasarkan metode kesetimbangan batas atau limit equilibrium method, suatu lereng dikatakan stabil jika gaya geser yang bekerja pada lereng tersebut tidak melebihi kekuatan gesernya. Kestabilan suatu lereng dievaluasi terhadap suatu faktor keamanan (FK) yang didefinisikan sebagai:
(Sumber : gwgeotech.com) |
Di mana s adalah gaya penahan longsor atau dapat diartikan sebagai kuat geser tanah dan ꞇ adalah gaya pendorong yang menyebabkan longsor. Karena itu, untuk dapat dikatakan aman, nilai FK harus lebih besar daripada 1. Secara umum, stabilitas lereng ditentukan pada tiga (3) kondisi, yaitu: jangka pendek, jangka panjang, dan gempa, FK minimum pada masing-masing kondisi adalah sebagai berikut:
- FK
minimum 1.3 untuk kondisi jangka pendek
- FK
minimum 1.5 untuk kondisi jangka panjang
- FK
minimum 1.1 untuk kondisi gempa
TIPE - TIPE LONGSORAN
Menurut Das (2010), longsoran dapat dikelompokkan menjadi lima (5) jenis, yaitu:
1. Jatuh (Fall) : Fragmen tanah dan/atau batuan terlepas dan jatuh dari lereng
Gambar 1. Longsor tipe fall (Sumber : bgs.ac.uk) |
Gambar 2. Rock fall di Amerika Serikat 2005 (Sumber : usgs.gov) |
Gambar 3. Longsor tipe Sliding (Sumber : bgs.ac.uk)
|
Gambar 5. Longsoran translasional di Kanada 2001 (Sumber : usgs.gov) |
Gambar 8. Debris flow di Venezuela 1999 (Sumber : usgs.gov) |
0 komentar:
Posting Komentar