(sumber : turkcemalumatlar.com) |
APA ITU ILMU GEOTEKNIK?
Geoteknik adalah bidang ilmu teknik sipil yang mempelajari mekanika tanah dan batuan yang dipakai untuk mendesain struktur-struktur geoteknik, seperti fondasi bangunan, struktur penahan tanah, dan lain-lain. Pada bidang keteknikan, tanah didefinisikan sebagai kumpulan agregat dari butiran mineral dan bahan organik yang telah lapuk beserta cairan dan gas yang mengisi rongga-rongga di antara partikel padat. Para ahli teknik sipil perlu untuk mempelajari sifat-sifat teknis dari tanah, seperti distribusi ukuran butirnya, kemampuan mengalirkan air, kemampuan untuk dipadatkan, kuat geser, daya dukung, dan lain-lain.
Geoteknik adalah ilmu geologi terapan yang termasuk dalam bidang teknik sipil, mempelajari tentang perilaku tanah jika diberikan beban dan rekayasa tanah untuk kebutuhan konstruksi, contohnya: desain fondasi, dinding penahan tanah, analisis kestabilan lereng dan galian, desain perbaikan dan perkuatan tanah, reklamasi, hubungan tanah dengan air, dan desain tindakan pencegahan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam.
Dalam rekayasa geoteknik ini tak lepas dari tujuan utama yaitu perbaikan, perkuatan dan pemeliharaan lapisan permukaan tanah menggunakan material geosintetik. Adapun contoh material geosintetik yang sering digunakan untuk rekayasa geoteknik ini antara lain geomembrane, geotextile, geogrid, geomat, geopipe.
Tanah merupakan material yang terbentuk secara alamiah sehingga memiliki sifat yang sangat unik. Tanah di suatu proyek belum tentu sama dengan tanah pada lokasi yang berjarak 10 m dari lokasi sebelumnya. Proses pembentukan tanah terjadi di bawah permukaan sehingga tidak bisa diamati secara visual saja. Oleh sebab itu, dalam perencanaan Geoteknik dibutuhkan terlebih dahulu suatu Penyelidikan Geoteknik. Penyelidikan Geoteknik ini terdiri dari penyelidikan lapangan dan laboratorium.
Karena keunikan sifat tanah, pekerjaan Geoteknik menjadi penuh dengan ketidakpastian. Pekerjaan Geoteknik selalu dievaluasi terhadap suatu rasio yang dinamakan faktor keamanan. Secara umum, faktor keamanan adalah rasio antara gaya penahan yang dimiliki tanah dibagi dengan beban yang terjadi. Faktor keamanan ini diatur dalam standar baku yang umum digunakan, seperti SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik, Federal Highway Administration (FHWA), Eurocode, dan lain-lain.
Ilmu Geoteknik berbeda dengan ilmu Geodesi dan Geologi. Ilmu Geodesi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langitnya sedangkan ilmu geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan kerak bumi, yang mencakup asal usul, komposisi material, dan proses pembentukan material yang terjadi.
Sebagai contoh dalam suatu proyek eksplorasi pertambangan. Ahli geologi mengumpulkan data batuan di permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Ahli geologi mempelajari perilaku batuan, formasi batuan, tanah, prinsip magnetic, fosil, dasar laut, sampai eksplorasi minyak. Ahli geodesi yang mengukur dan memetakan kontur lokasi proyek. Ahli geoteknik menentukan metode penggalian dan mengecek stabilitas lereng galian pada proyek pertambangan serta menentukan metode perkuatan lereng jika diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar