Ilmu Dasar Teknik Sipil
  • HOME
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy policy
  • terms of service
  • Home
  • Struktur
    • GEDUNG
    • JEMBATAN
    • JALAN
    • BANGUNAN AIR
  • BAHAN
    • BETON
    • BAJA
    • KAYU
  • PROGRAM
    • SAP 2000
    • AUTOCAD
    • HEC RAS
    • PLAXIS
    • MICROSOFT PROJECT
  • TEKNIK FONDASI
    • FONDASI RUMAH
    • FOOTPLATE
    • BORPILE
  • LAINNYA
    • TEKNIK GEMPA
    • GEOTEKNIK
    • MANAJEMEN
    • MEKANIKA TANAH
  • Daftar Isi

Minggu, 13 Mei 2018

Menghitung Volume Kuda - Kuda

 Jefri Harjawinata     Mei 13, 2018     ilmu sipil, Kuda - kuda, Volume     22 comments   

Mendengar kata Volume, pasti bukan hal asing lagi di telinga kita para engineer sipil terutama yang bagian Estimator nih, alias yang buat RAB. sebenarnya sih tidak ada hal yang sulit kalau kita paham. contohnya ketika kita mau hitung volume kubus adalah : 
sumber : Google.com

sebagai contoh, misalnya kita namain aja setiap sisi dengan sebutan panjang, lebar dan tinggi. misalnya panjang 5 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 5 meter, maka volumenya adalah 5x5x5 = 125 m3 (meter kubik). mudahkan ? 

Sekarang yang mau kita bahas adalah bagaimana cara menghitung volume kalau itu adalah sebuah rangka kuda - kuda yang sudah jadi ? kalau masih balok ajakan gampang ya, tinggal hitung volumenya kayak contoh di atas, Panjang x Lebar x Tinggi. 
Sewaktu saya kuliah dan di hadapkan pada pelajaran manajemen konstruksi dan belajar untuk membuat RAB, salah satu hal yang sulit bagi saya adalah menghitung volume konstruksi kuda - kuda ini, setelah saya pelajari dan paham ternyata tidak sulit kok. 
Nah.. jadi di artikel ini saya mau berbagi dengan teman - teman semua, bagaimana caranya kita menghitung volume kuda - kuda ini. 
kuda - kuda
sumber : Jharwinata.blogspot.co.id


seperti contoh gambar diatas, kita mau bahas bagaimana hitung volume kuda - kuda diatas : 

Penyelesaian : 
Yang pertama kita lakukan adalah kita perlu menjumlahkan setiap panjang balok kayu yang ada. 

Panjang = (3.5x2) + (1,75x2) + (1,5x2) + 1,8 + 6 = 21.3 meter

kemudian kita kalikan lagi dengan luas penampang balok yang kita gunakan, misalnya kita gunakan balok ukuran 8/12 cm, maka : 

Volume = Panjang x luas penampang balok
             = 21.3 x 0.08 x 0.12
             = 0,20448 m3 (selesai)

Gimana, mudahkan ?? hehehe..... nah, volume diatas barulah volume untuk 1 kuda - kuda, kalau misalnya ada lebih dari 1 rangka kuda - kuda, artinya kita tinggal kalikan aja volume 1 kuda - kuda dengan jumlah kuda - kuda yang ada. Contohnya ada 3 rangka kuda - kuda, maka volume total 3 rangka kuda - kuda ini adalah : 

Volume total = 0,20448 x 3 
                   = 0,61344 m3

kalau kita mau cari tahu harganya, berarti hanya perlu mengkalikan volume total dengan harga satuan. contohnya harga satuan pekerjaan kuda - kuda 1 m3 adalah Rp. 7.000.000,00 (Tujuh Juta Rupiah) maka total harga yang harus di anggarkan adalah : 

Harga Anggaran = volume total x harga satuan
                        = 0,61344 x Rp. 7.000.000,00
                        = Rp. 4.294.080,00 

Gimana mudahkan ?? Nah untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat pada video dibawah ini, sekalian gimana cara hitung RAB nya juga. Trimakasih!!

  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook

Related Posts:

  • Menghitung Volume Kuda - Kuda Mendengar kata Volume, pasti bukan hal asing lagi di telinga kita para engineer sipil terutama yang bagian Estimator nih, alias yang buat RAB. sebena… Read More
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

22 komentar:

  1. Unknown23 Februari 2019 pukul 12.04

    Mantap..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata2 April 2019 pukul 22.10

      Terimakasih rekan pandawa

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  2. Unknown24 Februari 2019 pukul 18.48

    Terima kasih Kak , mantull bgt

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  3. Jefri Harjawinata2 April 2019 pukul 22.11

    Terimakasih, semoga bermanfaat kaka

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  4. i made adi yuspianto16 Juni 2019 pukul 21.52

    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  5. i made adi yuspianto16 Juni 2019 pukul 22.01

    TERIMAKASIH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata3 Juli 2019 pukul 14.08

      Trimakasih juga kunjungannya agan

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  6. Selvina J3 Juli 2019 pukul 12.52

    Blog ini sangat bermanfaat, terimakasih kak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata3 Juli 2019 pukul 13.56

      terimakasih juga sudah berkunjung

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  7. Unknown21 September 2019 pukul 11.24

    thanks sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  8. Gian Simon Gaspersz2 Oktober 2019 pukul 18.34

    Terimakasih kakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata17 Oktober 2019 pukul 11.55

      trimakasih juga sudah berkunjung

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  9. Mando Limpong20 April 2020 pukul 08.19

    Bang..jumlah kuda" dalam 1 rumah ada berpa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata12 Mei 2020 pukul 18.57

      Tergantung ukuran rumahnya bang. Umumnya jarak antar kuda - kuda itu 3 meter agar gordingnya bisa terpasang. Trimakasih

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  10. zeth alexander Bela24 April 2020 pukul 21.08

    mantap pak...semangat dan konsisten bikin web utk teknik sipil ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata12 Mei 2020 pukul 18.58

      Terima kasih!! semoga bermanfaat

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  11. Unknown8 Agustus 2020 pukul 21.47

    Secara teori mmng benar seperti itu tp saat dilapangan kemungkinan besar akan tekor,,,karna tidak sesuai dgn ukuran kayu dipasaran,contoh; 1.8 M dipasaran jarang ad,,kemungkinan 2 M klo 1,5 M mngkn ad klo nggk 3M potong 2,kemudian gap sambungan tidak dihitung,ini jg harus dipertimbangkan,,,menurut saya seharusnya tetep diberi kelebihan beberapa persen dari satuan kuda² yg dibuat supay tidak tekor.

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  12. Unknown8 Agustus 2020 pukul 21.48

    Secara teori mmng benar seperti itu tp saat dilapangan kemungkinan besar akan tekor,,,karna tidak sesuai dgn ukuran kayu dipasaran,contoh; 1.8 M dipasaran jarang ad,,kemungkinan 2 M klo 1,5 M mngkn ad klo nggk 3M potong 2,kemudian gap sambungan tidak dihitung,ini jg harus dipertimbangkan,,,menurut saya seharusnya tetep diberi kelebihan beberapa persen dari satuan kuda² yg dibuat supay tidak tekor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udin Toples17 Oktober 2020 pukul 20.09

      Biasanya kalo kita menhitung langsung kebutuhan bahan langsung seperti itu memang akan tekor, tali ketika hasil hitungan tersebut di masukan ke analisa sebelum jadi RAB tidak akan tekor, karena di analisa sudah memertimbangkan semuanya

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  13. Unknown18 Agustus 2020 pukul 19.52

    Rumah dengan bentang 12 meter tinggi kuda2nya berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udin Toples17 Oktober 2020 pukul 20.11

      Tinggi kuda2 d sesuaikan saja dengan kemiringan atap

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  14. Unknown13 Oktober 2021 pukul 13.55

    kak kalo beda sebelah gimana?

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Popular Posts

  • Konversi Kuat Tekan Beton F'c (MPa) ke K (Kg/cm2)
    Sumber : Google.com Beton terkenal karena kekuatannya dalam menahan gaya tekan. Kuat tekan beton merupakan parameter dari mutu/kualitas beto...
  • Mahasiswa Teknik Sipil Wajib Baca!! Istilah Proyek di Lapangan
    Sebelumnya saya senang mengucapkan selamat karena kamu sangat beruntung jika kamu adalah seorang mahasiswa teknik sipil yang sedang membaca ...
  • Membuat Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
    Apa sih itu Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan? dan Bagaimana sih cara membuatnya? Bisa jadi inilah pertanyaan yan...
  • Menghitung Volume Kuda - Kuda
    Mendengar kata Volume, pasti bukan hal asing lagi di telinga kita para engineer sipil terutama yang bagian Estimator nih, alias yang buat R...

Follow Kami

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram

HALAMAN

  • Home
  • About Me

Blog Archive

  • ►  2024 (12)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2021 (11)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2020 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (30)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (4)
  • ▼  2018 (17)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ▼  Mei (11)
      • Mengatasi Denda Akibat Keterlambatan Waktu Proyek
      • CARA MENENTUKAN TIPE RUMAH
      • Apa Perbedaan SKA dan SKT
      • Update Gaji Teknik Sipil 2018
      • Mengenal Jenis - Jenis Fondasi
      • Cara Mengatasi Dinding Lembab
      • Analisis Struktur Balok Dengan SAP 2000
      • Menghitung Volume Kuda - Kuda
      • Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan
      • Apa itu Manajemen Proyek ?
      • 5 Aplikasi Populer Teknik Sipil
  • ►  2017 (16)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2016 (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)

Laporkan Penyalahgunaan

Pengikut Blog

Daftar Pengunjung Blog

1281488

MOTTO PENULIS

Sebanyak apapun Ilmu yang anda miliki, itu tidak akan berguna jika hanya untuk DIRI SENDIRI - Admin

Copyright © 2025 Ilmu Dasar Teknik Sipil | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates