Ilmu Dasar Teknik Sipil
  • HOME
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy policy
  • terms of service
  • Home
  • Struktur
    • GEDUNG
    • JEMBATAN
    • JALAN
    • BANGUNAN AIR
  • BAHAN
    • BETON
    • BAJA
    • KAYU
  • PROGRAM
    • SAP 2000
    • AUTOCAD
    • HEC RAS
    • PLAXIS
    • MICROSOFT PROJECT
  • TEKNIK FONDASI
    • FONDASI RUMAH
    • FOOTPLATE
    • BORPILE
  • LAINNYA
    • TEKNIK GEMPA
    • GEOTEKNIK
    • MANAJEMEN
    • MEKANIKA TANAH
  • Daftar Isi

Kamis, 22 September 2022

TAHAPAN PERENCANAAN SUMUR BOR

 Jefri Harjawinata     September 22, 2022     perencanaan sumur bor, sumur, Sumur bor     No comments   

(Dok. Pekerjaan Sumur Bor Perumahan Wakre - Kabupaten Supiori, Papua)

Kondisi ketersediaan air saat ini pada dasarnya sangatlah terbatas. Sementara itu, karena adanya pertambahan penduduk yang cepat dan adanya perkembangan pendapatan penduduk serta perkembangan diluar sektor pertanian, menyebabkan kebutuhan air semakin besar, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian persaingan antar sektor dalam penggunaan air semakin kompetitif.

Pemanfaatan air pemukaan, seperti sungai, danau, waduk, embung dan lain-lain telah lama dilakukan masyarakat. Namun demikian, karena kebutuhannya belum proporsional dibandingkan dengan kesediaannya terutama di musim kemarau, maka sering kali tanaman yang dibudidayakan pada periode tersebut mengalami kekeringan. Berdasarkan fakta empiris tersebut, maka perlu dipikirkan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dari sumber air yang lain. Air tanah merupakan salah satu pilihan sumber air yang dapat dikembangkan untuk pertanian. 

Air tanah sebagai salah satu pemasok untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat diperlukan, sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut oleh air permukaan. 
Penggunaan air tanah yang terus meningkat, dapat menyebabkan terjadinya pengambilan air tanah yang melebihi cadangan pada cekungan air tanah.
Untuk menjaga keseimbangan antara pengambilan dan imbuhan, pemanfaatan air tanah harus melalui tahapan-tahapan tertentu.

1. TAHAPAN STUDI HIDROGEOLOGI
Studi diharapkan dapat mengetahui kapasitas air tanah yang berada pada suatu cekungan air tanah, geometri luas dan tebal cekungan dan batas-batasnya, daerah imbuhan (recharger), potensi kemampuan cekungan air tanah untuk digunakan, prakiraan produktivitas sumur yang akan dibuat serta prakiraan jumlah sumur dan jarak antar sumur yang akan dibangun. Tahap studi hidrogeologi membahas dan menghitung debit optimum pada sumur bor. 
Disamping studi tentang air tanah tersebut, diperlukan studi tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya, untuk mengetahui prioritas kebutuhan air dan kesiapannya dalam memanfaatkan air tanah.
Teknik investigasi hidrogeologi setidaknya harus dilakukan beberapa hal diantaranya (Hiscock, K.M., 2005):
  • Pengukuran muka air tanah
  • Hidrograf muka air tanah dan barometrik selama beberapa tahun
  • Pemetaan kontur muka air tanah
  • Pengukuran presipitasi
  • Pengukuran evapotranspirasi dan estimasinya 
  • Kalkulasi Infiltrasi dan soil water 
  • Estimasi imbuhan
  • Estimasi lapangan dan analisis sifat akuifer
  • Kualitasi air tanah daerah penelitian 
  • Pemodelan 
a) Survei Geofisika 

  Survei geofisika dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya (Kovalevsky.V.S.et al, 2004) : 
  • Metode Magnetis
  • Metode Elektro magnetic 
  • Metode Electrical Resistivity 
  • Metode Polarissi Induksi
  • Metode seismik 
  • Metode Gravitasi 
  • Metode Ground Penetrating Radar (GPR)
  • Metode Bore Hole Logging  
b) Pemboran Sumur Eksplorasi
    Setelah dilakukan survey hidrogeologi dan geofisika untuk mengetahui kepastian dan ketepatan lapisan pembawa air (akuifer), selanjutnya perlu dilakukan pemboran sumur eksplorasi. Pemboran eksplorasi dengan diameter kecil sampai kedalaman yang diinginkan untuk mendapatkan sampel tanah (drilling cutting) dan data air dengan metode pemompaan uji tipe air lift test. 
Sumur eksplorasi ini setelah mendapat data yang cukup akurat kadang kadang hanya dikonstruksi dengan pipa diameter 6” sebatang sebagai tanda bahwa daerah ini pernah diteliti dengan cermat.
Beberapa sumur eksplorasi kadang juga dikonstruksi dengan pipa diameter 4” sampai dengan kedalaman susunan perlapisan akuifer yang difungsikan sebagai sumur pengamat (observation well), atau dapat juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dilingkunganya. 

c) Pemboran Sumur Uji
  Setelah pemboran eksplorasi selesai dilaksanakan dan hasilnya menunjukkan adanya potensi air tanah, maka dilakukan pembuatan/ pemboran sumur uji. Konstruksi sumur uji biasanya sama dengan pembuatan konstruksi sumur produksi yang akan dibuat pada tahap pengembangan berikutnya. Pembuatan sumur uji dapat dengan memanfaatkan sumur eksplorasi yang sudah ada, yang kemudian ditingkatkan menjadi sumur uji dengan melebarkan diameter sumur, dibor sampai dengan kedalaman serta dikonstruksi sesuai dengan terdapatnya lapisan akuifer.
Sumur uji dipergunakan untuk menguji akuifer daerah tersebut dengan pemompaan uji bertahap dan uji menerus selama 3 hari. Bahkan kadang bilamana diperlukan dapat dilakukan pemompaan uji menerus selama 7 hari menerus atau selama yang diinginkan oleh ahli hidrogeologi, atau sesuai kepentinganya. Pengujian jangka panjang bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan akuifer secara regional (satu cekungan air tanah).

2. LANGKAH PERENCANAAN SUMUR BOR
   Perencanaan sumur air tanah memerlukan beberapa hal atau langkah yang harus diperhatikan : 



2.1) Diameter Sumur 
   A) Besaran diameter casing yang digunakan sesuai dengan keperluan, 
   B) Jenis casing yang digunakan dapat berbahan metal, plastik atau serat gelas.                    Pemilihannya berdasarkan pertimbangan :  
    • Harga barang atau pertimbangan ekonomis
    • Kualitas air tanah untuk daerah dengan kualitas korosif dipilih pipa bahan plastik atau metal jenis stainless steel, bukan jenis low carbon. Pertimbangan lain mungkin diperlukan dengan mengingat kondisi lingkungan dan keperluannya. 
    • Kemudahan dalam pemasangan, untuk pemboran dengan mesin bor yang cukup kuat dapat menggunakan material dari bahan metal. Penyambungan juga menjadi pertimbangan apakah tersedia mesin las untuk metal atau lem dan baut pasak untuk bahan plastik. 
    • Kemudahan dalam pemeliharaan. Dalam periode tertentu secara berkala, sumur perlu dicuci atau di redevelopment untuk membersihkan kotoran. Proses development dengan tekanan tinggi atau dengaan pengocokan, akan sangat beresiko rusak pada sumur dengan material yang lemah.
2.2. Kedalaman Sumur
  1. Tergantung pada berapa lapisan akuifer yang akan disadap dan potensi akuifernya. 
  2. Penentuan jenis akuifer (tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor
  3. Besar debit rencana operasi juga menentukan kedalaman sumur. 
2.3. Penggunaan Screen 
Pemilihan bahan screen mempunyai pertimbangan yang sama dengan pemilihan casing, namun jumlah air yang dapat disadap oleh sumur dan umur sumur sangat tergantung dengan ukuran lebar celah screen disamping gravel pack.  Lebar celah atau slot opening yang terlalu lebar akan mengurangi kekuatan material meskipun diperoleh air dalam jumlah besar karena rasio Opening area yang besar. Pada screen dengan slot opening yang besar tetapi tidak sinkron dengan ukuran gravel pack dapat menyebabkan masuknya pasir atau material formasi batuan kedalam sumur, kemudian akan terpompa dan berakibat pompa menjadi lebih cepat rusak.

2.4. Gravel Pack 
Material berupa kerikil yang ditempatkan pada ruang anulus disekitar screen yang berguna sebagai filter untuk menahan material–material batuan pada akifer tidak masuk kedalam sumur dan terpompa. Gravel pack juga berfungsi menstabilkan lubang bor agar tidak runtuh. 

2.5. Development
Proses pembersihan sumur dari lumpur pemboran agar diperoleh produktivitas sumur yang tinggi. Proses development mempunyai banyak metode, yang umum digunakan adalah metode Air Jetting, dengan menggunakan alat kompresor ditiupkan udara bertekanan tinggi kedalam permukaan saringan sumur.

2.6 Grouting 
Suatu lapisan buatan (berupa lapisan semen) yang berfungsi untuk menahan konstruksi lubang bor, menahan rembesan air permukaan atau soil water yang tidak diinginkan masuk kedalam lubang bor, sekaligus sebagai penguat konstruksi sumur didekat permukaan tanah.


3. DATA PERENCANAAN YANG DIPERLUKAN
  1. Evaluasi dan survey (di lapangan dan luar lapangan) dari semua informasi geologi, hidrologi, kualitas air, geomorfologi, pedologi, dan lain-lain dari area yang bersangkutan. 
  2. Hasil pemetaan yang sebenarnya adalah koleksi dari data terbaru dan pengecekan data di lapangan, penerapan geologi, geofisika, kimia, geologi foto-kartografi dan metode lainnya. 
  3. Data dasar kondisi hidrogeologi, saati ini sudah dirangkum dan tersimpul menjadi peta Cekungan Air Tanah. Didalam peta CAT disamping terlihat penyebaran tiap cekungan air tanah juga dapat diketahui ketebalan satuan akuifer pada tiap daerah CAT. 
  4. Laporan hasil penelitian terdahulu, laporan-laporan pemboran disekitarnya. 
(Dok. Pekerjaan Sumur Bor Perumahan Wakre - Kabupaten Supiori, Papua)


  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook

Related Posts:

  • TAHAPAN PERENCANAAN SUMUR BOR (Dok. Pekerjaan Sumur Bor Perumahan Wakre - Kabupaten Supiori, Papua)Kondisi ketersediaan air saat ini pada dasarnya sangatlah terbatas. Sementar… Read More
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

  • Konversi Kuat Tekan Beton F'c (MPa) ke K (Kg/cm2)
    Sumber : Google.com Beton terkenal karena kekuatannya dalam menahan gaya tekan. Kuat tekan beton merupakan parameter dari mutu/kualitas beto...
  • Mahasiswa Teknik Sipil Wajib Baca!! Istilah Proyek di Lapangan
    Sebelumnya saya senang mengucapkan selamat karena kamu sangat beruntung jika kamu adalah seorang mahasiswa teknik sipil yang sedang membaca ...
  • Membuat Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
    Apa sih itu Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan? dan Bagaimana sih cara membuatnya? Bisa jadi inilah pertanyaan yan...
  • Menghitung Volume Kuda - Kuda
    Mendengar kata Volume, pasti bukan hal asing lagi di telinga kita para engineer sipil terutama yang bagian Estimator nih, alias yang buat R...

Follow Kami

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram

HALAMAN

  • Home
  • About Me

Blog Archive

  • ►  2024 (12)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (1)
  • ▼  2022 (2)
    • ▼  September (2)
      • Metode Pengeboran dan Jenis - Jenis Alat Sumur Bor
      • TAHAPAN PERENCANAAN SUMUR BOR
  • ►  2021 (11)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2020 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (30)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2018 (17)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (11)
  • ►  2017 (16)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2016 (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)

Laporkan Penyalahgunaan

Pengikut Blog

Daftar Pengunjung Blog

1281448

MOTTO PENULIS

Sebanyak apapun Ilmu yang anda miliki, itu tidak akan berguna jika hanya untuk DIRI SENDIRI - Admin

Copyright © 2025 Ilmu Dasar Teknik Sipil | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates