(Dok. Pekerjaan Sumur Bor Perumahan Wakre - Kabupaten Supiori, Papua) |
Kondisi ketersediaan air saat ini pada dasarnya sangatlah terbatas. Sementara itu, karena adanya pertambahan penduduk yang cepat dan adanya perkembangan pendapatan penduduk serta perkembangan diluar sektor pertanian, menyebabkan kebutuhan air semakin besar, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian persaingan antar sektor dalam penggunaan air semakin kompetitif.
Pemanfaatan air pemukaan, seperti sungai, danau,
waduk, embung dan lain-lain telah lama dilakukan masyarakat. Namun demikian,
karena kebutuhannya belum proporsional dibandingkan dengan kesediaannya
terutama di musim kemarau, maka sering kali tanaman yang dibudidayakan pada
periode tersebut mengalami kekeringan. Berdasarkan fakta empiris tersebut, maka
perlu dipikirkan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dari
sumber air yang lain. Air tanah merupakan salah satu pilihan sumber air yang
dapat dikembangkan untuk pertanian.
Air
tanah sebagai salah satu pemasok untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat
diperlukan, sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut oleh air
permukaan.
Penggunaan
air tanah yang terus meningkat, dapat menyebabkan terjadinya pengambilan air
tanah yang melebihi cadangan pada cekungan air tanah.
Untuk
menjaga keseimbangan antara pengambilan dan imbuhan, pemanfaatan air tanah
harus melalui tahapan-tahapan tertentu.
1. TAHAPAN STUDI HIDROGEOLOGI
Studi diharapkan dapat mengetahui kapasitas air tanah yang berada pada suatu cekungan air tanah, geometri luas dan tebal cekungan dan batas-batasnya, daerah imbuhan (recharger), potensi kemampuan cekungan air tanah untuk digunakan, prakiraan produktivitas sumur yang akan dibuat serta prakiraan jumlah sumur dan jarak antar sumur yang akan dibangun. Tahap studi hidrogeologi membahas dan menghitung debit optimum pada sumur bor.
Disamping studi
tentang air tanah tersebut, diperlukan studi tentang kondisi sosial dan ekonomi
masyarakatnya, untuk mengetahui prioritas kebutuhan air dan kesiapannya dalam
memanfaatkan air tanah.
Teknik investigasi
hidrogeologi setidaknya harus dilakukan beberapa hal diantaranya (Hiscock,
K.M., 2005):
- Pengukuran muka air tanah
- Hidrograf muka air tanah dan barometrik selama beberapa tahun
- Pemetaan kontur muka air tanah
- Pengukuran presipitasi
- Pengukuran evapotranspirasi dan estimasinya
- Kalkulasi Infiltrasi dan soil water
- Estimasi imbuhan
- Estimasi lapangan dan analisis sifat akuifer
- Kualitasi air tanah daerah penelitian
- Pemodelan
a) Survei Geofisika
Survei geofisika dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya (Kovalevsky.V.S.et al, 2004) :
- Metode Magnetis
- Metode Elektro magnetic
- Metode Electrical Resistivity
- Metode Polarissi Induksi
- Metode seismik
- Metode Gravitasi
- Metode Ground Penetrating Radar (GPR)
- Metode Bore Hole Logging
b) Pemboran Sumur Eksplorasi
Setelah dilakukan survey hidrogeologi dan geofisika untuk mengetahui kepastian dan ketepatan lapisan pembawa air (akuifer), selanjutnya perlu dilakukan pemboran sumur eksplorasi. Pemboran eksplorasi dengan diameter kecil sampai kedalaman yang diinginkan untuk mendapatkan sampel tanah (drilling cutting) dan data air dengan metode pemompaan uji tipe air lift test.
Sumur eksplorasi ini setelah mendapat data yang
cukup akurat kadang kadang hanya dikonstruksi dengan pipa diameter 6” sebatang
sebagai tanda bahwa daerah ini pernah diteliti dengan cermat.
Beberapa sumur eksplorasi
kadang juga dikonstruksi dengan pipa diameter 4” sampai dengan kedalaman
susunan perlapisan akuifer yang difungsikan sebagai sumur pengamat (observation
well), atau dapat juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air
dilingkunganya.
c) Pemboran Sumur Uji
Setelah pemboran
eksplorasi selesai dilaksanakan dan hasilnya menunjukkan adanya potensi air
tanah, maka dilakukan pembuatan/ pemboran sumur uji. Konstruksi sumur uji
biasanya sama dengan pembuatan konstruksi sumur produksi yang akan dibuat pada
tahap pengembangan berikutnya. Pembuatan sumur uji dapat dengan memanfaatkan
sumur eksplorasi yang sudah ada, yang kemudian ditingkatkan menjadi sumur uji
dengan melebarkan diameter sumur, dibor sampai dengan kedalaman serta
dikonstruksi sesuai dengan terdapatnya lapisan akuifer.
Sumur uji dipergunakan untuk
menguji akuifer daerah tersebut dengan pemompaan uji bertahap dan uji menerus
selama 3 hari. Bahkan kadang bilamana diperlukan dapat dilakukan pemompaan uji
menerus selama 7 hari menerus atau selama yang diinginkan oleh ahli
hidrogeologi, atau sesuai kepentinganya. Pengujian jangka panjang bertujuan
untuk mengetahui kondisi kemampuan akuifer secara regional (satu cekungan air
tanah).
2. LANGKAH PERENCANAAN SUMUR BOR
Perencanaan sumur air tanah memerlukan beberapa hal atau langkah yang harus diperhatikan :
2.1) Diameter Sumur
A) Besaran diameter casing yang digunakan sesuai dengan keperluan,
B) Jenis casing yang digunakan dapat berbahan metal, plastik atau serat gelas. Pemilihannya berdasarkan pertimbangan :
- Harga barang atau pertimbangan ekonomis
- Kualitas air tanah untuk daerah dengan kualitas korosif dipilih pipa bahan plastik atau metal jenis stainless steel, bukan jenis low carbon. Pertimbangan lain mungkin diperlukan dengan mengingat kondisi lingkungan dan keperluannya.
- Kemudahan dalam pemasangan, untuk pemboran dengan mesin bor yang cukup kuat dapat menggunakan material dari bahan metal. Penyambungan juga menjadi pertimbangan apakah tersedia mesin las untuk metal atau lem dan baut pasak untuk bahan plastik.
- Kemudahan dalam pemeliharaan. Dalam periode tertentu secara berkala, sumur perlu dicuci atau di redevelopment untuk membersihkan kotoran. Proses development dengan tekanan tinggi atau dengaan pengocokan, akan sangat beresiko rusak pada sumur dengan material yang lemah.
2.2. Kedalaman Sumur
- Tergantung pada berapa lapisan akuifer yang akan disadap dan potensi akuifernya.
- Penentuan jenis akuifer (tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor
- Besar debit rencana operasi juga menentukan kedalaman sumur.
2.3. Penggunaan Screen
Pemilihan
bahan screen mempunyai pertimbangan
yang sama dengan pemilihan casing, namun jumlah air yang dapat disadap oleh
sumur dan umur sumur sangat tergantung dengan ukuran lebar celah screen disamping gravel pack. Lebar celah
atau slot opening yang terlalu lebar
akan mengurangi kekuatan material meskipun diperoleh air dalam jumlah besar
karena rasio Opening area yang besar.
Pada screen dengan slot opening yang besar tetapi tidak
sinkron dengan ukuran gravel pack
dapat menyebabkan masuknya pasir atau material formasi batuan kedalam sumur,
kemudian akan terpompa dan berakibat pompa menjadi lebih cepat rusak.
2.4. Gravel Pack
Material berupa kerikil yang ditempatkan pada
ruang anulus disekitar screen yang berguna sebagai filter untuk
menahan material–material batuan pada akifer tidak masuk kedalam sumur dan
terpompa. Gravel pack
juga berfungsi menstabilkan lubang bor agar tidak runtuh.
2.5. Development
Proses pembersihan sumur dari lumpur pemboran
agar diperoleh produktivitas sumur yang tinggi. Proses development mempunyai
banyak metode, yang umum digunakan adalah metode Air Jetting, dengan menggunakan alat kompresor ditiupkan udara
bertekanan tinggi kedalam permukaan saringan sumur.
2.6 Grouting
Suatu lapisan buatan (berupa lapisan semen) yang
berfungsi untuk menahan konstruksi lubang bor, menahan rembesan air permukaan
atau soil water yang tidak diinginkan
masuk kedalam lubang bor, sekaligus sebagai penguat konstruksi sumur didekat
permukaan tanah.
3. DATA PERENCANAAN YANG DIPERLUKAN
- Evaluasi dan survey (di lapangan dan luar lapangan) dari semua informasi geologi, hidrologi, kualitas air, geomorfologi, pedologi, dan lain-lain dari area yang bersangkutan.
- Hasil pemetaan yang sebenarnya adalah koleksi dari data terbaru dan pengecekan data di lapangan, penerapan geologi, geofisika, kimia, geologi foto-kartografi dan metode lainnya.
- Data dasar kondisi hidrogeologi, saati ini sudah dirangkum dan tersimpul menjadi peta Cekungan Air Tanah. Didalam peta CAT disamping terlihat penyebaran tiap cekungan air tanah juga dapat diketahui ketebalan satuan akuifer pada tiap daerah CAT.
- Laporan hasil penelitian terdahulu, laporan-laporan pemboran disekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar