Ilmu Dasar Teknik Sipil
  • HOME
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy policy
  • terms of service
  • Home
  • Struktur
    • GEDUNG
    • JEMBATAN
    • JALAN
    • BANGUNAN AIR
  • BAHAN
    • BETON
    • BAJA
    • KAYU
  • PROGRAM
    • SAP 2000
    • AUTOCAD
    • HEC RAS
    • PLAXIS
    • MICROSOFT PROJECT
  • TEKNIK FONDASI
    • FONDASI RUMAH
    • FOOTPLATE
    • BORPILE
  • LAINNYA
    • TEKNIK GEMPA
    • GEOTEKNIK
    • MANAJEMEN
    • MEKANIKA TANAH
  • Daftar Isi

Jumat, 29 November 2024

Mengenal Jenis dan Profil Baja beserta Tabel Baja Lengkap

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Apakah Anda sedang merencanakan untuk membangun struktur baja? Pada artikel ini, Anda akan menemukan informasi yang sangat berguna tentang tabel baja lengkap yang mencakup profil dan berat jenis baja sesuai dengan standar SNI. Informasi ini akan membantu Anda dalam mengetahui karakteristik dan spesifikasi baja yang tepat untuk konstruksi.

Baja adalah salah satu bahan konstruksi yang paling umum digunakan dalam pembangunan struktur, baik itu gedung, jembatan, maupun konstruksi lainnya. Untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan, pilihan baja yang tepat sangat penting.

Pada tabel baja lengkap ini, Anda akan menemukan berbagai jenis profil baja dan berat jenisnya. Selain itu, informasi tentang spesifikasi baja yang sering digunakan dalam konstruksi juga tersedia lengkap.

Dengan memahami informasi dalam tabel baja lengkap ini, Anda akan mudah memilih baja yang tepat sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.

Pokok Pembahasan:

1. Tabel baja lengkap mencakup profil dan berat jenis baja sesuai dengan standar SNI.

2. Memilih baja yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan.

3. Tabel baja lengkap membantu Anda dalam memilih baja yang tepat sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.

4. Informasi tentang spesifikasi baja yang sering digunakan dalam konstruksi juga tersedia dalam tabel.

5. Dengan memahami informasi dalam tabel baja lengkap, Anda akan mudah memilih baja yang tepat dan sesuai dengan anggaran yang tersedia.


1. Tabel Baja Konstruksi Lengkap 

Bagian ini berisi tabel baja lengkap yang mencakup profil dan berat jenis baja sesuai dengan standar SNI. Informasi ini sangat berguna untuk mengetahui karakteristik dan spesifikasi baja yang digunakan dalam konstruksi.

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Daftar tabel diatas hanyalah gambaran kecil dari tabel baja konstruksi yang ada, jika anda ingin memilikinya secara lengkap, anda bisa mendownloadnya melalui tautan berikut ini : Download Tabel Baja Pdf.

Perlu diingat bahwa profil dan spesifikasi baja yang digunakan dalam konstruksi harus memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Tabel baja lengkap diatas dapat membantu Anda dalam memilih baja yang tepat untuk kebutuhan konstruksi Anda.

2. Cara Membaca Tabel Baja untuk Perhitungan Struktur

Tabel baja seringkali menyajikan informasi penting tentang dimensi, panjang, berat, dan spesifikasi baja yang tersedia di pasaran. Dibawah ini akan coba kami sajikan panduan langkah demi langkah tentang cara membaca tabel baja, beserta contoh ilustrasinya:

Langkah 1: Identifikasi Profil Baja

Pertama-tama, perhatikan profil baja yang terdaftar di tabel. Profil biasanya ditandai dengan huruf dan angka. Contoh “WF 100 x 50 x 5 x 7” menunjukkan profil “WF,” yang mengindikasikan bahwa baja tersebut memiliki bentuk W dan F yang sesuai dengan spesifikasi tertentu.

Langkah 2: Ukuran Baja

Langkah berikutnya adalah memahami dimensi baja. Angka-angka pertama mengacu pada tinggi dan lebar baja. Misalnya, dalam “WF 100 x 50,” “100” adalah tinggi baja, dan “50” adalah lebarnya. Ini membantu Anda memilih ukuran yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.

Langkah 3: Ketebalan Baja

Angka berikutnya dalam “WF 100 x 50 x 5 x 7” adalah ketebalan baja. Dalam contoh ini, “5” mengindikasikan ketebalan baja. Ketebalan ini adalah faktor penting dalam menentukan kekuatan dan daya tahan baja dalam aplikasi tertentu.

Langkah 4: Tebal Sayap

Terkahir, angka terakhir, dalam kasus ini “7,” mengacu pada tebal sayap baja. Informasi ini berguna untuk menentukan stabilitas dan daya dukung baja dalam konstruksi.

Contoh Ilustrasi: Mari kita ambil contoh dari tabel baja:

Profil Baja: WF 100 x 50 x 5 x 7

Ukuran Baja: Tinggi = 100 mm, Lebar = 50 mm

Ketebalan Baja: 5 mm

Tebal Sayap Baja: 7 mm


3. Spesifikasi Baja untuk Konstruksi Bangunan
jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Dalam konstruksi bangunan, spesifikasi baja yang digunakan harus memenuhi standar yang ditetapkan untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur. Jenis baja struktural yang sering digunakan meliputi baja WF, H-beam, dan plat.

Baja WF mempunyai bentuk menyerupai huruf “W” dengan bervariasi ukuran dan ketebalan. Jenis baja ini sangat populer karena kekuatan dan kestabilannya dalam berbagai aplikasi.

H-beam adalah jenis baja struktural dengan bentuk menyerupai huruf “H”. Baja ini sangat umum digunakan dalam konstruksi bangunan karena keamanan dan kehandalannya.

Plat baja merupakan jenis baja struktural yang paling sering digunakan dalam konstruksi. Jenis baja ini terbuat dari bahan plat dan tersedia dalam berbagai jenis dan ketebalan yang berbeda.


jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Berdasarkan spesifikasi baja yang telah disebutkan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis baja struktural yang tepat untuk konstruksi bangunan. Dalam hal ini, pastikan Anda memilih baja struktural yang memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan.


Berat Jenis Baja untuk Konstruksi Bangunan

Berat jenis baja merupakan faktor penting dalam konstruksi bangunan. Berat jenis yang tepat akan memastikan kestabilan dan kekuatan struktur bangunan. Berikut adalah tabel berat jenis baja untuk beberapa jenis baja struktural yang sering digunakan dalam konstruksi:

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Perlu diperhatikan bahwa harga baja juga dapat dipengaruhi oleh berat jenisnya. Oleh karena itu, pemilihan berat jenis baja yang tepat dapat membantu mengoptimalkan anggaran konstruksi Anda.

Jenis Baja Struktural Populer untuk Konstruksi Bangunan

Beberapa jenis baja struktural sangat populer dalam konstruksi bangunan. Berikut adalah beberapa jenis baja struktural dan spesifikasinya yang paling sering digunakan:

  • Baja Canai Panas (Hot Rolled Steel) – baja ini dihasilkan dari proses pemanasan dan pembentukan ulang logam pada suhu tinggi, memiliki kekuatan yang baik dan relatif murah.
  • Baja Canai Dingin (Cold Rolled Steel) – baja ini dihasilkan dari proses penggulungan ulang logam pada suhu kamar, sehingga memiliki toleransi dimensi yang baik dan permukaan yang lebih mulus.
  • Baja Karbon (Carbon Steel) – baja ini mengandung karbon dalam jumlah tertentu, memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan mudah dibentuk.
  • Baja Tahan Karat (Stainless Steel) – baja ini mengandung minimal 10,5 persen kromium dan tahan korosi, sangat ideal untuk penggunaan di lingkungan dengan paparan air atau kelembaban tinggi.

Memilih jenis baja yang tepat untuk konstruksi bangunan sangat penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur. Pastikan Anda mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk berat jenis dan spesifikasi baja profil harga untuk memilih baja yang terbaik untuk kebutuhan konstruksi Anda.


Berat Jenis Baja dan Pengaruhnya pada Konstruksi

Berat jenis baja merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam konstruksi bangunan. Berat jenis baja menunjukkan berapa banyak massa baja per unit volume, dan pengaruhnya pada kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis baja dengan berat jenis yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.

Spesifikasi Baja Struktural yang Sering Digunakan

Berikut adalah spesifikasi baja struktural yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan:

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Memiliki pengetahuan tentang spesifikasi baja struktural yang sering digunakan sangat penting dalam memilih baja yang tepat untuk konstruksi bangunan.

Jenis baja struktural yang tersedia di pasaran memiliki berbagai macam berat jenis. Contoh beberapa jenis baja struktural dan berat jenisnya adalah sebagai berikut:

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Selain itu, keuntungan dan kerugian dari berbagai jenis baja struktural terkait dengan berat jenisnya. Misalnya, baja karbon memiliki berat jenis yang relatif rendah, sehingga cocok digunakan pada konstruksi bangunan yang memerlukan bahan dengan kekuatan tinggi dan berat yang ringan. Sebaliknya, baja stainless memiliki berat jenis yang lebih tinggi daripada baja karbon, namun memiliki ketahanan korosi yang lebih baik.

Ketika memilih baja untuk konstruksi bangunan, selain mempertimbangkan berat jenis, Anda juga harus memperhatikan profil baja dan spesifikasi baja. Profil baja dan spesifikasi baja yang sesuai dapat membantu memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan yang diinginkan.

Selain itu, faktor harga baja atau profil baja juga perlu diperhatikan agar sesuai dengan anggaran konstruksi yang tersedia.


Perbandingan Profil Baja untuk Keperluan Konstruksi

Dalam memilih profil baja untuk konstruksi, sangat penting untuk memperhatikan spesifikasi dan penggunaan yang direkomendasikan untuk setiap jenis profil. Berikut adalah perbandingan profil baja yang akan membantu Anda dalam memilih profil baja yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda:

jharwinata.blogspot.com
(sumber : google.com)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap profil baja memiliki spesifikasi dan penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami spesifikasi dan kebutuhan konstruksi sebelum memilih profil baja. Selain itu, harga baja juga perlu dipertimbangkan agar sesuai dengan anggaran yang tersedia.


Mengapa Profil Baja Penting dalam Konstruksi

Profil baja adalah salah satu faktor penting dalam konstruksi. Profil baja merujuk pada bentuk dan dimensi baja, seperti persegi, bulat, I-beam, dan lainnya. Profil baja memiliki peran yang signifikan dalam menentukan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan.

Baja struktural merupakan jenis baja yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Spesifikasi baja struktural harus sesuai dengan standar yang ditetapkan agar memenuhi persyaratan keamanan dan kestabilan bangunan. Beberapa spesifikasi baja struktural yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan antara lain SNI 07-2052, SNI 2052-2010, dan SNI 2052-2014.

Pentingnya Memilih Profil Baja yang Tepat

Menggunakan profil baja yang tepat adalah penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan bangunan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih profil baja yang tepat antara lain:

  • Kekuatan Baja: Profil baja harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban yang diterapkan pada bangunan.
  • Kestabilan Baja: Profil baja harus stabil dan tidak mudah bengkok atau melengkung saat digunakan dalam konstruksi.
  • Ukuran: Ukuran profil baja harus sesuai dengan konstruksi yang akan dilakukan.


Tips Memilih Baja yang Tepat untuk Konstruksi

Dalam memilih baja untuk konstruksi, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih baja yang tepat:

1. Perhatikan Spesifikasi Baja

Sesuaikan spesifikasi baja dengan kebutuhan konstruksi Anda. Pastikan bahwa baja yang Anda pilih sudah sesuai dengan standar SNI dan memiliki sertifikat keamanan. Jangan memilih baja yang lebih murah namun tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

2. Perhatikan Harga Baja Profil

Berbagai jenis baja profil memiliki harga yang berbeda-beda. Namun, jangan hanya memilih baja dengan harga paling murah. Pastikan bahwa bajanya memenuhi spesifikasi yang Anda butuhkan dan dapat menghasilkan struktur bangunan yang kuat dan stabil dalam jangka panjang.

3. Pilih Jenis Baja Struktural yang Sesuai

Pastikan Anda memilih jenis baja struktural yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda. Ada berbagai jenis baja struktural yang tersedia di pasaran, seperti baja WF, H-beam, dan IWF. Pilih jenis baja yang memiliki karakteristik sesuai dengan tujuan konstruksi Anda.

4. Pertimbangkan Berat Jenis Baja

Berat jenis baja dapat memengaruhi kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Pastikan Anda memilih berat jenis baja yang sesuai dengan beban dan kekuatan yang diperlukan untuk konstruksi Anda. Namun, jangan hanya memilih baja dengan berat jenis paling ringan karena hal ini juga dapat memengaruhi kekuatan struktur secara keseluruhan.

5. Gunakan Jasa Konsultan Konstruksi Profesional

Jika Anda tidak yakin dengan pemilihan baja yang tepat, lebih baik menggunakan jasa konsultan konstruksi profesional. Mereka akan membantu Anda dalam memilih baja yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda dan memastikan struktur bangunan yang kokoh dan aman.


Faktor Lain yang Perlu Diperhatikan dalam Konstruksi Baja

Selain profil dan berat jenis baja, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam konstruksi baja. Faktor-faktor ini sangat penting karena dapat mempengaruhi kekuatan dan kestabilan struktur bangunan Anda.

  • Kekerasan Baja

Kekerasan baja mengacu pada kemampuan baja untuk menahan goresan dan penetrasi. Semakin tinggi kekerasan baja, semakin tahan terhadap goresan dan penetrasi, namun juga semakin rapuh. Oleh karena itu, dalam konstruksi bangunan, kekerasan baja harus disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terlalu rapuh dan tetap kuat.

  • Kekuatan Baja

Kekuatan baja mengacu pada kemampuan baja untuk menahan beban. Semakin tinggi kekuatan baja, semakin besar beban yang dapat ditahan oleh struktur bangunan. Namun, kekuatan baja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti temperatur dan waktu pemuatan.

  • Pengaruh Temperatur

Suhu dapat mempengaruhi performa baja dalam konstruksi bangunan. Ketika baja terpapar suhu tinggi, kekuatan dan kekerasan baja dapat berkurang. Oleh karena itu, dalam memilih baja untuk konstruksi, perlu dipertimbangkan temperatur maksimum yang akan terjadi pada struktur bangunan.

  • Pengaruh Waktu Pemuatan

Waktu pemuatan dapat mempengaruhi performa baja dalam konstruksi. Jika beban yang diterima oleh struktur bangunan terus-menerus, dapat terjadi pergeseran atau deformasi pada baja. Oleh karena itu, dalam konstruksi bangunan, perlu dipertimbangkan waktu beban dan kemampuan baja untuk menahan beban dalam jangka waktu yang lama.

  • Pemilihan Baja yang Tepat

Memilih baja yang tepat untuk konstruksi adalah langkah penting dalam memastikan kekuatan dan kestabilan bangunan. Selain mempertimbangkan profil, berat jenis, kekerasan, kekuatan, temperatur, dan waktu pemuatan, penting juga untuk memperhatikan spesifikasi baja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan anggaran konstruksi.

Pastikan untuk memilih baja dengan kualitas yang baik untuk memastikan struktur bangunan aman dan kokoh.

Demikianlah serangkaian artikel mengenai tabel baja SNI lengkap yang bisa kami ulas untuk anda semuanya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memilih baja yang tepat sangat penting dalam konstruksi bangunan.

Dari tabel baja lengkap yang mencakup profil dan berat jenis baja sesuai dengan standar SNI, Anda dapat mengetahui karakteristik dan spesifikasi baja yang digunakan dalam konstruksi.

Profil baja menjadi faktor penting dalam menentukan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Selain itu, berat jenis baja juga perlu dipertimbangkan untuk menjamin stabilitas dan beban pada konstruksi.

Spesifikasi baja yang diperlukan untuk konstruksi bangunan termasuk jenis-jenis baja struktural yang sering digunakan, dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Anda juga harus mempertimbangkan harga baja profil yang sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Faktor-faktor lain seperti kekerasan dan kekuatan baja juga perlu Anda pertimbangkan dalam konstruksi baja.

Untuk memilih baja yang tepat untuk konstruksi, ada beberapa tips dan panduan yang dapat Anda ikuti, seperti mempertimbangkan spesifikasi baja dan harga baja profil.

Dengan memahami informasi penting ini, Anda akan dapat memilih baja yang tepat untuk konstruksi bangunan Anda, dan memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan terjamin dengan baik.

Jefri Harjawinata tanggal : November 29, 2024 0 komentar
Berbagi

Perbedaan Provisional Hand Over (PHO), Final Hand Over (FHO) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)

Provisional Hand Over (PHO), Final Hand Over (FHO) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
(Sumber : Google.com)

Pada proyek konstruksi, rekan-rekan pasti sering mendengar istilah PHO (Provisional Hand Over), FHO (Final Hand Over), dan BAST (Berita Acara Serah Terima). Biasanya kita akan bertemu dengan  berkas-berkas ini di akhir dari setiap pekerjaan konstruksi.

PHO (Provisional Hand Over), FHO (Final Hand Over), dan BAST (Berita Acara Serah Terima) sebenarnya adalah bagian dari manajemen proyek yang perlu diketahui oleh rekan-rekan sekalian, agar proyek bisa berjalan dengan baik secara administrasinya.  

Maka, sebenarnya apa sih pengertian istilah - istilah ini dan perbedaannya. Berikut penjelasanya. 


PENGERTIAN Provisional Hand Over  (PHO)

PHO (Provisional Hand Over) Proyek adalah tahap serah terima pekerjaan yang telah selesai secara sementara dari kontraktor kepada pemilik proyek. Penyerahan ini dilakukan setelah kontraktor menyelesaikan sekitar 95% pekerjaan dari total seluruh pekerjaan konstruksi. 

Dalam tahap PHO, pemilik proyek akan memeriksa hasil pekerjaan untuk memastikan proyek telah sesuai dengan spesifikasi dan standar yang disepakati. Jika ditemukan masalah, kontraktor harus memperbaiki sebelum proyek benar-benar dianggap selesai dan masuk ke tahap Final Hand Over. 

PHO dalam proyek penting karena memberikan waktu bagi pemilik untuk mengevaluasi kualitas kerja sebelum memberikan persetujuan akhir. Bahkan, tahap ini seringkali dianggap sebagai checkpoint krusial karena memastikan pekerjaan fisik sudah memenuhi standar sebelum digunakan oleh pemilik proyek.


PENGERTIAN Final Hand Over  (FHO)

Final handover menjadi penyerahan penuh proyek dari kontraktor kepada pemilik setelah seluruh perbaikan dan kewajiban terpenuhi. Pada tahap ini, proyek dianggap telah selesai secara permanen. Kontraktor dan pemilik menandatangani dokumen serah terima akhir sebagai bukti bahwa proyek telah diterima tanpa syarat


PENGERTIAN Berita Acara Serah Terima (BAST)

BAST (Berita Acara Serah Terima) sesuai namanya adalah dokumen yang berisi informasi dan perjanjian tentang serah terima pekerjaan antara pihak kontraktor dengan pemilik pekerjaan. BAST dilakukan pada tahap PHO dan nanti akan dilakukan juga pada tahap FHO. 


PERBEDAAN PHO, FHO dan BAST

Provisional Hand Over (PHO), Final Hand Over (FHO) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
(Sumber : Google.com)
a. Tahap Penyerahan

PHO proyek adalah tahap penyerahan sementara proyek dari kontraktor kepada pemilik proyek. Pada tahap ini, proyek sudah bisa digunakan meskipun ada pekerjaan minor yang masih perlu diselesaikan.

Sementara itu, FHO menjadi penyerahan akhir setelah semua pekerjaan selesai, termasuk perbaikan yang ditemukan saat PHO. Proyek diserahkan secara penuh tanpa ada tanggungan pekerjaan tersisa.

BAST adalah dokumen resmi yang menyertai proses penyerahan, baik saat PHO maupun FHO. Dokumen ini mencatat kesepakatan serah terima proyek antara kontraktor dan pemilik proyek.


2. Kondisi Pekerjaan

Pada PHO, mayoritas proyek sudah dinyatakan selesai. Namun mungkin masih ada pekerjaan minor yang perlu diperbaiki atau diselesaikan, seperti finishing kecil atau penyesuaian.

Sedangkan pada FHO, seluruh pekerjaan sudah 100% selesai, termasuk segala perbaikan atau kekurangan yang teridentifikasi saat PHO. Proyek sepenuhnya siap dan sesuai dengan spesifikasi yang disepakati.

BAST mencatat kondisi pekerjaan saat diserahkan, baik saat PHO (dengan catatan pekerjaan minor yang belum selesai) maupun FHO (semua pekerjaan selesai).


3. Tujuan

Tujuan PHO dalam proyek adalah memulai penggunaan proyek meskipun ada pekerjaan minor yang masih perlu diselesaikan. Hal ini memungkinkan pemilik proyek untuk memanfaatkan proyek sambil kontraktor menyelesaikan perbaikan.

Di sisi lain, FHO bertujuan menyelesaikan dan menyerahkan proyek secara penuh kepada pemilik setelah semua pekerjaan, termasuk perbaikan, telah selesai. FHO menandakan bahwa proyek sudah tidak memerlukan perbaikan lagi.

Sedangkan tujuan BAST adalah mengesahkan secara resmi bahwa proyek telah diserahkan, baik pada tahap PHO maupun FHO, dan sebagai bukti bahwa kedua pihak menyetujui kondisi penyerahan tersebut.



Jefri Harjawinata tanggal : November 29, 2024 0 komentar
Berbagi

Kamis, 28 November 2024

Apa Itu PROVISIONAL HAND OVER (PHO) Pada Proyek Konstruksi?

PROVISIONAL HAND OVER (PHO)
(sumber : pengadaanbarang.co.id)

Provisional Hand Over (PHO) adalah tahap kritis dalam proyek konstruksi yang menandai serah terima sementara dari kontraktor kepada pemilik proyek. Meski terdengar sederhana, banyak bisnis konstruksi menghadapi tantangan signifikan dalam proses ini. Dalam dunia konstruksi yang kompleks, kegagalan memahami dan mengelola PHO dapat menyebabkan masalah besar, termasuk penundaan proyek dan biaya tambahan. Tanpa pemahaman yang baik tentang proses PHO, bisnis berisiko mengalami friksi dan penundaan yang merugikan.

Salah satu tantangan utama dalam PHO adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi antara kontraktor, insinyur, dan pemilik proyek. Selain itu, dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak akurat sering kali menjadi sumber kebingungan dan perselisihan mengenai status penyelesaian pekerjaan. Masalah ini tidak hanya memperlambat proses serah terima tetapi juga dapat menambah biaya proyek dan memperpanjang durasi penyelesaiannya.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, pendekatan terstruktur dan pemanfaatan teknologi merupakan solusi yang efektif. Penggunaan software konstruksi dapat membantu mengelola dokumentasi, komunikasi, dan pelacakan progres proyek secara lebih efisien.

Dengan alat ini, semua dokumen terkait PHO dapat diakses dengan mudah, dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dapat berlangsung lebih lancar dan transparan. Selain itu, proses inspeksi dan verifikasi dapat dilakukan secara digital, meminimalkan kesalahan, dan memastikan bahwa semua aspek proyek telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. 

Definisi dan Konsep Provisional Hand Over (PHO)

Provisional Hand Over (PHO) adalah bagian penting dalam manajemen proyek konstruksi yang berperan sebagai serah terima sementara pekerjaan dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan.
Tahap ini dilaksanakan setelah pekerjaan mencapai sekitar 95-99% penyelesaian utama. PHO dalam proyek konstruksi sangat krusial untuk memastikan setiap aspek dari pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.

Pengertian Provisional Hand Over (PHO)

Apa itu PHO? PHO adalah kegiatan serah terima pekerjaan yang melibatkan pemeriksaan mendetail, penentuan cacat, serta penandatanganan Berita Acara Serah Terima Sementara Pekerjaan. Pemeriksaan ini dilakukan oleh Panitia Penilai Hasil Pekerjaan khususnya pada sektor swasta dan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek pemerintah. Ini juga termasuk dalam masa pemeliharaan untuk memperbaiki cacat yang terdeteksi.

Tujuan Provisional Hand Over dalam Proyek

Tujuan utama PHO adalah memastikan bahwa kualitas pekerjaan memenuhi standar sebelum dilakukan Final Hand Over (FHO). Selain itu, PHO memungkinkan pemilik proyek untuk memverifikasi kesesuaian dengan dokumen perencanaan dan memastikan bahwa hasil pekerjaan dapat berfungsi sesuai dengan tujuan proyek sebelum diterima secara resmi. Ini penting untuk menyusun contoh handover list pekerjaan yang terstruktur dan memastikan semua aspek pekerjaan telah diperiksa dengan teliti.
Dengan melakukan PHO, kontraktor juga dapat mengidentifikasi dan memperbaiki cacat yang ada dalam masa pemeliharaan, sehingga proyek dapat beroperasi dengan optimal. 

Tahapan Provisional Hand Over (PHO) dalam Proyek Konstruksi

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, serah terima pekerjaan konstruksi yang baik sangat bergantung pada tahapan PHO yang sistematis. Tahapan ini memastikan bahwa semua aspek teknis, administratif, dan dokumentasi telah terpenuhi sebelum proyek diserahkan secara resmi.

1. Persiapan dan Pemeriksaan Awal
Tahapan pertama dalam proses serah terima pekerjaan konstruksi dimulai dengan persiapan dan pemeriksaan awal. Pra-PHO dilakukan untuk melakukan pengecekan awal terhadap progres fisik pekerjaan, memastikan pemenuhan dokumen perencanaan teknis seperti gambar kerja, spesifikasi teknis, dan besaran biaya.

2. Proses Inspeksi dan Verifikasi
Tahap selanjutnya adalah proses inspeksi dan verifikasi di lapangan. Pada fase ini, inspeksi teknis dan administratif dilakukan oleh tim yang terdiri dari kontraktor pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses ini bertujuan memastikan kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak

3. Penyusunan Laporan dan Dokumentasi
Setelah proses inspeksi dan verifikasi, langkah berikutnya adalah penyusunan dokumentasi PHO. Penyusunan laporan dan berita acara serah terima pekerjaan konstruksi penting untuk memformalkan hasil dari tahapan PHO yang telah dilakukan.
Dengan melalui setiap tahap secara terstruktur, dari persiapan dan pemeriksaan awal hingga penyusunan dokumentasi PHO, harapannya adalah serah terima pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan transparan, demi memastikan kualitas dan keandalan hasil akhir proyek konstruksi.

Peran dan Tanggung Jawab dalam Provisional Hand Over

Proses Provisional Hand Over (PHO) merupakan momen penting dalam proyek konstruksi, di mana tanggung jawab utama dari setiap pihak yang terlibat menjadi krusial untuk keberhasilan serah terima ini.

1. Peran Kontraktor dalam PHO
Peran kontraktor sangat vital dalam PHO. Kontraktor wajib menjamin bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan hingga berakhirnya masa pemeliharaan. Pada tahap ini, proyek biasanya mencapai sekitar 95-99% dari keseluruhan pekerjaan, menandakan hampir selesainya pekerjaan utama.
Kontraktor juga bertanggung jawab untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ditemukan selama masa pemeliharaan sebelum serah terima penuh dilakukan. Proses pembuatan daftar punch list penting dilakukan untuk mencatat item-item yang perlu diperbaiki atau diselesaikan sebelum serah terima definitif.

2. Peran Pemilik Proyek dalam PHO
Peran pemilik proyek, melalui Panitia PHO, adalah memastikan kelayakan dan kepatuhan hasil pekerjaan terhadap kontrak. Pemilik proyek (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK) harus aktif dalam memeriksa dan memverifikasi kualitas serta kuantitas pekerjaan yang telah dilakukan.
Pengembalian uang muka untuk mobilisasi peralatan atau tenaga kerja yang paling tinggi sebesar 30% dari Harga Pekerjaan Konstruksi harus diperhitungkan secara proporsional dalam setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas saat pekerjaan mencapai 100%.

Kolaborasi antara Tim Proyek

PROVISIONAL HAND OVER (PHO)

Kolaborasi tim proyek yang efektif adalah kunci keberhasilan PHO. Semua pihak yang terlibat, termasuk konsultan pengawas, perencana, dan tim pelaksana (kontraktor), harus bekerja sama secara harmonis untuk memastikan semua standar kualitas dan kuantitas pekerjaan dipenuhi sesuai kontrak.
Setiap hambatan teknis dan administratif harus diatasi dengan komunikasi yang baik dan koordinasi yang tepat. Hal ini termasuk pemantauan progres secara berkala dan penyesuaian yang diperlukan untuk menghindari keterlambatan, terutama karena kontrak dinyatakan kritis jika realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar dari 10% dari rencana.

Manfaat Provisional Hand Over (PHO) dalam Konstruksi

Provisional Hand Over (PHO) memiliki berbagai manfaat penting dalam proyek konstruksi. Dengan penerapan yang tepat, PHO tidak hanya membantu memastikan kesiapan operasional proyek tetapi juga memberikan kepuasan tinggi bagi pemilik proyek. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari PHO dalam konteks konstruksi.

1. Mengurangi Risiko Kesalahan
Salah satu manfaat PHO yang signifikan adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko kesalahan. Melalui tahapan PHO, setiap aspek dari konstruksi diperiksa secara mendetail untuk memastikan tidak ada kesalahan atau ketidaksesuaian dengan rencana yang telah dibuat.
Proses ini memungkinkan tim proyek untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah lebih awal sebelum proyek diserahkan sepenuhnya. Dengan demikian, risiko kesalahan yang dapat berdampak pada biaya dan waktu proyek bisa diminimalisasi.

2. Meningkatkan Kepuasan Pemilik Proyek
Meningkatkan kepuasan pemilik proyek adalah manfaat PHO yang lain yang tidak kalah penting. Melalui PHO, pemilik proyek mendapatkan jaminan bahwa proyek telah diselesaikan sesuai standar kualitas yang ditetapkan sebelum operasional penuh dimulai.
Fasilitas yang diperiksa dan diverifikasi meliputi semua aspek penting, mulai dari struktur bangunan hingga sistem elektromechanical. Dengan jaminan ini, pemilik proyek merasa lebih puas dan aman terhadap investasi yang telah mereka lakukan.

3. Memastikan Kesiapan Operasional
PHO juga memastikan kesiapan operasional proyek secara optimal. Selama tahapan ini, semua standar dan persyaratan operasional diperiksa untuk memastikan bahwa proyek siap digunakan tanpa hambatan. Mulai dari fungsi teknis hingga dokumen administrasi, semuanya harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan begitu, saat proyek diserahkan setelah PHO, semua elemen siap untuk berfungsi sesuai tujuan yang diharapkan.

Tantangan dalam Provisional Hand Over dan Cara Mengatasinya

Provisional Hand Over (PHO) adalah tahap krusial dalam proyek konstruksi yang sering menghadapi berbagai tantangan. Pemahaman mengenai tantangan PHO serta cara mengatasinya sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek. Berdasarkan data, terdapat perkembangan pesat dalam kerja sama operasi yang turut mempengaruhi proses PHO.

1. Tantangan Teknis
Tantangan teknis dalam PHO sering kali mencakup kebutuhan akan kualitas bahan dan pekerjaan yang memenuhi spesifikasi teknis. Diagram menunjukkan pemborosan biaya yang signifikan akibat ketidaksesuaian kualitas ini sering menjadi masalah tertinggi. Penggunaan subkontraktor berdasarkan kepercayaan (business trust) dapat membantu mengurangi risiko ini, namun kompetensi personal dan kompleksitas proyek juga sering memicu perselisihan dalam hubungan kerja sama operasi.

2. Tantangan Administratif
Tantangan administratif mencakup pengelolaan dokumen dan verifikasi administrasi yang seringkali kompleks. Dibutuhkan perjanjian kerja sama operasi yang seimbang dan proporsional untuk mempertemukan kepentingan yang adil antarpihak dalam proyek konstruksi.
Implementasi Peraturan Pemerintah nomor 05 tahun 2021 mengalami kendala dalam proses sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK), dengan lebih dari 700 pengaduan terkait pembajakan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK), menyebabkan ancaman pencabutan Standar Badan Usaha (SBU).

Solusi Mengatasi Tantangan PHO

Ada beberapa solusi untuk mengatasi tantangan PHO dalam proyek konstruksi. Pertama, penyiapan sumber daya yang adekuat dan perencanaan matang sangat penting untuk mengurangi ketidaksesuaian dan pemborosan biaya. Pengendalian proyek yang efektif beserta komunikasi yang jelas antar tim memberikan jalan penyelesaian dan meminimalkan perselisihan.
Selain itu, sistem informasi yang terintegrasi, seperti Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi (SIJKT), berguna untuk mengidentifikasi masalah administratif seperti Double User pada SBU, memastikan bahwa setiap unit mematuhi standar yang ditetapkan dalam peraturan.

Teknologi Software Konstruksi

Dalam era digital ini, teknologi konstruksi semakin mendominasi dunia proyek. Penggunaan software konstruksi modern membuat proses PHO dan FHO semakin efisien.
Dengan menggunakan software konstruksi, berbagai aspek manajemen proyek menjadi lebih teratur dan terperinci. Penjadwalan proyek, pelaporan kemajuan, manajemen sumber daya, mutu kerja, dan dokumentasi semuanya dapat diintegrasikan dalam satu sistem terpusat. Hal ini memungkinkan pengawasan progress pekerjaan yang lebih akurat dan real-time, yang sangat vital dalam memastikan tahapan PHO dan FHO terlaksana dengan baik.
Selain itu, teknologi konstruksi modern juga memudahkan pengambilan keputusan. Data real-time yang disediakan oleh software konstruksi seperti CDE memungkinkan tim proyek untuk segera menangani tantangan dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Efisiensi ini tentu saja membantu dalam menjaga kualitas hasil kerja dan meminimalisir kesalahan.

Kesimpulan

Provisional Hand Over (PHO) adalah tahap penting dalam proyek konstruksi yang memastikan kualitas dan kesiapan operasional proyek sebelum serah terima penuh dilakukan. Tantangan yang dihadapi dalam PHO sering kali terkait dengan koordinasi, komunikasi, dan dokumentasi yang kurang efektif, yang dapat mengakibatkan penundaan dan biaya tambahan. Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan terstruktur dan pemanfaatan teknologi, seperti penggunaan software konstruksi.
Software konstruksi membantu mengelola dokumentasi, komunikasi, dan pelacakan progres proyek secara lebih efisien. Dengan sistem ini, semua dokumen terkait PHO dapat diakses dengan mudah, dan komunikasi antar pihak yang terlibat dapat berlangsung lebih transparan. Proses inspeksi dan verifikasi juga dapat dilakukan secara digital, meminimalkan kesalahan dan memastikan semua aspek proyek telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

Sumber : www.equiperp.com
Jefri Harjawinata tanggal : November 28, 2024 0 komentar
Berbagi

Selasa, 26 November 2024

Pengertian Geotextile, Jenis - Jenis, Penggunaan dan Manfaatnya Untuk Proyek Sipil

Jharjawinata
(Sumber : Google.com)

Dalam dunia konstruksi yang terus berkembang, satu komponen yang telah menjadi sorotan utama adalah geotextile. Apa yang mungkin tampak seperti bahan tekstil biasa, sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai proyek konstruksi modern. Geotextile adalah bahan serat sintetis yang dianggap sebagai perwujudan inovasi dalam teknik sipil. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif “Apa Itu Geotextile” dan juga akan memperkenalkan berbagai “Jenis Produk Geotextile” yang tersedia. Dengan memahami konsep dasar dan peran geotextile, serta variasi produknya, para profesional konstruksi akan dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam proyek mereka, sambil meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kualitas hasil kerja mereka.

Apa Itu Geotextile?

Geotextile adalah material tekstil yang digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi. Mereka terbuat dari serat sintetis seperti polipropilena, poliester, atau poliamida. Geotextile digunakan untuk memperkuat, melindungi, atau memisahkan lapisan tanah dalam berbagai proyek. Dengan sifat-sifat khusus seperti permeabilitas dan ketahanan terhadap kerusakan, geotextile menjadi komponen vital dalam konstruksi modern.

Jenis - Jenis Produk Geotextile  

  1. Geotextile Non-Tenunan: Jenis ini terdiri dari serat-serat yang disusun secara acak dan diikat bersama-sama. Mereka digunakan untuk mengontrol erosi tanah, filter air, dan menjaga stabilitas tanah. 
    Jharwinata
    (Sumber : Google.com)

  2. Geotextile Tenunan: Geotextile ini dibuat dengan menjalin serat-serat menjadi kain. Mereka memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan sering digunakan untuk memperkuat tanah dalam proyek-proyek besar seperti jalan raya.
    Jharwinata
    (Sumber : Google.com)

  3. Geogrid: Meskipun bukan geotextile konvensional, geogrid adalah produk berupa jaring berkekuatan tinggi yang digunakan untuk menguatkan tanah dan struktur bangunan. Mereka sering digunakan dalam pembangunan dinding penahan tanah dan fondasi. 
    Jharwinata
    (Sumber : Google.com)

Penggunaan Geotextile dalam Proyek Konstruksi

Selain membahas apa itu geotextile dan jenis produknya, penting juga untuk memahami bagaimana geotextile digunakan dalam proyek konstruksi. Berikut adalah beberapa aplikasi umum geotextile:
  1. Penguatan Jalan: Pertama, Geotextile tenunan sering digunakan di bawah lapisan aspal jalan untuk meningkatkan stabilitas dan mencegah retakan. Mereka juga dapat digunakan untuk mengurangi penyusutan tanah di bawah jalan.
  2. Pengendalian Erosi: Kedua, Geotextile non-tenunan digunakan untuk mengurangi erosi tanah di tepi sungai, lereng, dan area yang rentan terhadap abrasi. Mereka membantu menjaga kelestarian tanah dan lingkungan.
  3. Pembangunan Dinding Penahan Tanah: Ketiga, Geogrid dan geotextile tenunan sering digunakan dalam konstruksi dinding penahan tanah. Mereka memungkinkan dinding untuk menahan tekanan tanah dengan lebih efektif.
  4. Pemulihan Lahan Tambang: Keempat, Geotextile dapat digunakan dalam rehabilitasi lahan tambang. Mereka membantu mengontrol aliran air, memperkuat tanah, dan memfasilitasi pertumbuhan vegetasi.
  5. Proyek Drainase: Kelima, Geotextile non-tenunan digunakan sebagai lapisan filter dalam proyek drainase. Mereka memungkinkan air mengalir melewati tanah, sambil mencegah partikel tanah ikut terbawa oleh aliran air

Manfaat Geotextile dalam Konstruksi

Selain memahami penggunaan geotextile dalam proyek konstruksi, kita juga perlu mengeksplorasi manfaatnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama penggunaan geotextile:
  1. Peningkatan Kekuatan dan Stabilitas: Pertama, Geotextile memberikan kekuatan tambahan pada tanah, menjadikannya lebih tahan terhadap tekanan dan beban. Hal ini memungkinkan konstruksi yang lebih aman dan tahan lama.
  2. Pengendalian Erosi: Selanjutnya, salah satu manfaat utama geotextile adalah kemampuannya untuk mengurangi erosi tanah. Mereka menghentikan erosi dengan menyaring air hujan dan mengurangi aliran permukaan, menjaga tanah tetap stabil.
  3. Peningkatan Drainase: Selanjutnya, dalam proyek drainase, geotextile berfungsi sebagai lapisan filter. Mereka memungkinkan air mengalir melalui tanah, sambil mencegah penyumbatan oleh partikel tanah. Ini mengoptimalkan sistem drainase.
  4. Penghematan Biaya: Selanjutnya, dengan mencegah kerusakan dan penurunan kualitas tanah, penggunaan geotextile dapat menghemat biaya jangka panjang. Proyek konstruksi akan lebih tahan terhadap perubahan iklim dan beban berat.
  5. Perlindungan Lingkungan: Selanjutnya, Geotextile membantu melindungi lingkungan alam. Mereka mengurangi pencemaran air dengan menyaring zat berbahaya dan mengurangi penggunaan bahan kimia pengendalian erosi.
  6. Percepatan Konstruksi: Terakhir, dalam beberapa proyek, geotextile dapat mempercepat waktu konstruksi dengan mengurangi persiapan tanah yang diperlukan


Pentingnya Pemilihan Jenis Produk yang Tepat

Dalam penggunaan geotextile, pemilihan jenis produk yang tepat sangat penting. Jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan proyek akan memastikan bahwa manfaatnya maksimal. Jika Anda tidak yakin jenis geotextile yang cocok untuk proyek Anda, berkonsultasilah dengan ahli teknik sipil atau konsultan konstruksi.

Tantangan dalam Penggunaan Geotextile

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan geotextile juga bisa menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam proyek konstruksi. Berikut adalah beberapa tantangan umum:
  1. Pemilihan yang Tepat: Pertama, memilih jenis geotextile yang tepat untuk proyek dapat menjadi tugas yang rumit. Kesalahan dalam pemilihan dapat mengurangi efektivitasnya.
  2. Instalasi yang Benar: Kedua, Geotextile harus diinstal dengan benar agar berfungsi dengan baik. Kesalahan dalam instalasi bisa mengakibatkan kegagalan produk.
  3. Perubahan Lingkungan: Selanjutnya, faktor-faktor seperti perubahan suhu, kelembaban, dan pergerakan tanah dapat memengaruhi kinerja geotextile. Proyek perlu mempertimbangkan perubahan lingkungan ini.
  4. Pemeliharaan: Selanjutnya, beberapa proyek memerlukan pemeliharaan teratur terhadap geotextile untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.
  5. Biaya: Terakhir, meskipun penggunaan geotextile dapat menghemat biaya jangka panjang, biaya awal mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional.

Kesimpulan

Dari pembahasan yang mendalam tentang geotextile, kita dapat menyimpulkan bahwa peran dan manfaatnya dalam proyek konstruksi sangatlah signifikan. Geotextile bukan hanya sebuah bahan, tetapi juga merupakan elemen penting dalam menjaga stabilitas tanah, mengendalikan erosi, dan meningkatkan kekuatan struktural. Selain itu, perkembangan terbaru dalam industri geotextile, seperti produk berkelanjutan dan integrasi dengan teknologi canggih, menunjukkan bahwa geotextile terus menjadi fokus perhatian dalam dunia konstruksi yang terus berubah.
Penting bagi para profesional konstruksi untuk terus memahami perkembangan terbaru dalam penggunaan geotextile, sambil mengatasi tantangan yang mungkin muncul di masa depan. Dengan pemilihan produk yang tepat, instalasi yang benar, dan pemeliharaan yang baik, geotextile akan terus menjadi alat yang tak tergantikan dalam membangun infrastruktur yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan. Dalam dunia yang terus berubah, pengetahuan tentang geotextile adalah investasi yang penting bagi masa depan konstruksi yang lebih baik.

Sumber : Primatex.co.id
Jefri Harjawinata tanggal : November 26, 2024 0 komentar
Berbagi

Senin, 25 November 2024

TIPE - TIPE LONGSORAN TANAH

Berdasarkan metode kesetimbangan batas atau limit equilibrium method, suatu lereng dikatakan stabil jika gaya geser yang bekerja pada lereng tersebut tidak melebihi kekuatan gesernya. Kestabilan suatu lereng dievaluasi terhadap suatu faktor keamanan (FK) yang didefinisikan sebagai:

(Sumber : gwgeotech.com)

Di mana s adalah gaya penahan longsor atau dapat diartikan sebagai kuat geser tanah dan ꞇ adalah gaya pendorong yang menyebabkan longsor. Karena itu, untuk dapat dikatakan aman, nilai FK harus lebih besar daripada 1. Secara umum, stabilitas lereng ditentukan pada tiga (3) kondisi, yaitu: jangka pendek, jangka panjang, dan gempa, FK minimum pada masing-masing kondisi adalah sebagai berikut:

  • FK minimum 1.3 untuk kondisi jangka pendek
  • FK minimum 1.5 untuk kondisi jangka panjang
  • FK minimum 1.1 untuk kondisi gempa

TIPE - TIPE LONGSORAN

Menurut Das (2010), longsoran dapat dikelompokkan menjadi lima (5) jenis, yaitu:

1. Jatuh (Fall) : Fragmen tanah dan/atau batuan terlepas dan jatuh dari lereng


Gambar 1. Longsor tipe fall 
(Sumber : bgs.ac.uk)


Gambar 2. Rock fall di Amerika Serikat 2005
(Sumber : usgs.gov)

2.  Roboh (topple): Tanah dan/atau batuan roboh ke depan karena ada perubahan titik pusat massa.
Gambar 3. Longsor tipe Sliding
(Sumber : bgs.ac.uk)



Gambar 4. Rotational landslide di Selandia Baru
(Sumber : usgs.gov)

3. Geser (Spread) : Massa tanah bergerak bersama-sama pada arah translasi

Gambar 5. Longsoran translasional di Kanada 2001
(Sumber : usgs.gov)

Gambar 6. Longsor tipe spread
(Sumber : bgs.ac.uk)



4. Alir (flow): Massa tanah mengalir ke bawah seperti cairan yang kental.
Gambar 7. Longsor tipe Flow
(Sumber : bgs.ac.uk)

Gambar 8. Debris flow di Venezuela 1999
(Sumber : usgs.gov)

5. Gelincir (Slide) : Massa tanah bergerak bersama-sama di atas suatu bidang gelincir sirkular. 
Gambar 9. Longsor tipe sliding
(Sumber : bgs.ac.uk)




Jefri Harjawinata tanggal : November 25, 2024 0 komentar
Berbagi

APA ITU GEOTEKNIK?

Apa itu Geoteknik
(sumber : turkcemalumatlar.com)

APA ITU ILMU GEOTEKNIK?

Geoteknik adalah bidang ilmu teknik sipil yang mempelajari mekanika tanah dan batuan yang dipakai untuk mendesain struktur-struktur geoteknik, seperti fondasi bangunan, struktur penahan tanah, dan lain-lain. Pada bidang keteknikan, tanah didefinisikan sebagai kumpulan agregat dari butiran mineral dan bahan organik yang telah lapuk beserta cairan dan gas yang mengisi rongga-rongga di antara partikel padat. Para ahli teknik sipil perlu untuk mempelajari sifat-sifat teknis dari tanah, seperti distribusi ukuran butirnya, kemampuan mengalirkan air, kemampuan untuk dipadatkan, kuat geser, daya dukung, dan lain-lain.

Geoteknik adalah ilmu geologi terapan yang termasuk dalam bidang teknik sipil, mempelajari tentang perilaku tanah jika diberikan beban dan rekayasa tanah untuk kebutuhan konstruksi, contohnya: desain fondasi, dinding penahan tanah, analisis kestabilan lereng dan galian, desain perbaikan dan perkuatan tanah, reklamasi, hubungan tanah dengan air, dan desain tindakan pencegahan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam.

Dalam rekayasa geoteknik ini tak lepas dari tujuan utama yaitu perbaikan, perkuatan dan pemeliharaan lapisan permukaan tanah menggunakan material geosintetik. Adapun contoh material geosintetik yang sering digunakan untuk rekayasa geoteknik ini antara lain geomembrane, geotextile, geogrid, geomat, geopipe.

Tanah merupakan material yang terbentuk secara alamiah sehingga memiliki sifat yang sangat unik. Tanah di suatu proyek belum tentu sama dengan tanah pada lokasi yang berjarak 10 m dari lokasi sebelumnya. Proses pembentukan tanah terjadi di bawah permukaan sehingga tidak bisa diamati secara visual saja. Oleh sebab itu, dalam perencanaan Geoteknik dibutuhkan terlebih dahulu suatu Penyelidikan Geoteknik. Penyelidikan Geoteknik ini terdiri dari penyelidikan lapangan dan laboratorium.

Karena keunikan sifat tanah, pekerjaan Geoteknik menjadi penuh dengan ketidakpastian. Pekerjaan Geoteknik selalu dievaluasi terhadap suatu rasio yang dinamakan faktor keamanan. Secara umum, faktor keamanan adalah rasio antara gaya penahan yang dimiliki tanah dibagi dengan beban yang terjadi. Faktor keamanan ini diatur dalam standar baku yang umum digunakan, seperti SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik, Federal Highway Administration (FHWA), Eurocode, dan lain-lain.

Ilmu Geoteknik berbeda dengan ilmu Geodesi dan Geologi. Ilmu Geodesi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langitnya sedangkan ilmu geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan kerak bumi, yang mencakup asal usul, komposisi material, dan proses pembentukan material yang terjadi. 

Sebagai contoh dalam suatu proyek eksplorasi pertambangan. Ahli geologi mengumpulkan data batuan di permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Ahli geologi mempelajari perilaku batuan, formasi batuan, tanah, prinsip magnetic, fosil, dasar laut, sampai eksplorasi minyak. Ahli geodesi yang mengukur dan memetakan kontur lokasi proyek. Ahli geoteknik menentukan metode penggalian dan mengecek stabilitas lereng galian pada proyek pertambangan serta menentukan metode perkuatan lereng jika diperlukan. 


Jefri Harjawinata tanggal : November 25, 2024 0 komentar
Berbagi
‹
›
Beranda
Lihat versi web

HALAMAN

▼

Copyright © Ilmu Dasar Teknik Sipil | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates