Ilmu Dasar Teknik Sipil
  • HOME
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy policy
  • terms of service
  • Home
  • Struktur
    • GEDUNG
    • JEMBATAN
    • JALAN
    • BANGUNAN AIR
  • BAHAN
    • BETON
    • BAJA
    • KAYU
  • PROGRAM
    • SAP 2000
    • AUTOCAD
    • HEC RAS
    • PLAXIS
    • MICROSOFT PROJECT
  • TEKNIK FONDASI
    • FONDASI RUMAH
    • FOOTPLATE
    • BORPILE
  • LAINNYA
    • TEKNIK GEMPA
    • GEOTEKNIK
    • MANAJEMEN
    • MEKANIKA TANAH
  • Daftar Isi

Minggu, 24 Mei 2020

Keramik Meledak? Penyebab dan Solusinya

 Jefri Harjawinata     Mei 24, 2020     Keramik meledak, Keramik Meledak? Penyebab dan Solusinya, keramik rusak, Popping Keramik     2 comments   


Popping Keramik
Sumber : Google.com
Pernahkah anda melihat atau mendengarkan cerita keramik yang sudah lama terpasang tiba - tiba menggelembung dan meledak? mungkin tidak banyak yang mengalami situasi seperti ini, tapi ada beberapa rekan - rekan yang mengalami hal seperti dan kebingungan sebenarnya apa yang terjadi dengan keramik tersebut, padahal keramiknya sudah lama terpasang.

Istilah untuk kejadian seperti yang terjadi diatas ini dikenal sebagai 'Popping Keramik'. Popping keramik adalah suatu kejadian dimana keramik yang telah terpasang meledak atau meletus yang diakibatkan oleh beberapa faktor penyebab. Biasanya sebelum terjadi popping, keramik terlebih dahulu akan menunjukan gejala seperti mengembang sedikit demi sedikit, dan kemudian akan terjadi letusan keramik yang suaranya cukup besar untuk membuat kita kaget. 

Lantas faktor apa saja yang menyebabkan kondisi popping keramik ini? Nah berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya popping keramik diantaranya yaitu : 

1. Perubahan suhu temperatur tanah sebagai landasan dari pemasangan keramik. Tanah dibawah keramik sebagai landasan keramik apabila terjadi perubahan suhu, khususnya apabila suhu udara yang panas, maka tanah tersebut akan memuai dan mengeluarkan uap panas yang terperangkap didalamnya. Penguapan ini bisa mengakibatkan keramik terangkat atau meledak secara tiba-tiba karena udara dibawah keramik akan mencari jalan untuk keluar.

2. Faktor banjir yang menggenangi keramik. Air yang menggenangi permukaan keramik, bisa menjadi faktor penyebab popping keramik. Apabila air yang tergenang tersebut dapat masuk melalui celah - celah keramik, baik itu melalui nat pada keramik ataupun retak pada keramik maka tentu air tersebut akan tersimpan didalam tanah landasan keramik dan suatu saat akan memuai apabila suhu udara menjadi panas.

3. Pemasangan perekat yang tidak merata dan menyebabkan ada bagian bawah lantai yang kosong. Udara yang terjebak ketika mengalami pemuaian akan mendorong keramik ke atas. Selain itu apabila ada pori - pori yang memungkinkan air untuk masuk ke dalam rongga ini, apabila dimasuki air akan menjadi lembab lalu berjamur. 
4. Penurunan permukaan tanah. Umumnya terjadi pada kondisi tanah yang tidak stabil atau pengambilan air tanah secara berlebihan. Kondisi ini menyebabkan keramik menjadi bergelombang karena permukaan tanah disekitarnya mengalami penurunan.

5. Nat yang terlalu rapat dan tidak memberikan ruang bagi muai-susut keramik sehingga lantai keramik akan terdorong sehingga terangkat ke atas. 

6. Pemasangan awal pekerjaan keramik yang kurang baik, kualitas campuran spesi keramik yang tidak tepat, dan cara pemasangan keramik yang kurang baik atau terburu-buru oleh pekerja yang tidak berpengalaman. 
Popping Keramik
Sumber : Google.com
Apabila terjadi popping keramik maka cara memperbaikinya adalah dengan mengganti bagian-bagian yang terlepas tersebut. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika kita mengetahui penyebab terjadinya popping dan mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan agar tidak terjadi popping. Nah berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menghindari terjadinya popping keramik yaitu : 

1. Sewaktu memasangkan nat keramik, pastikan jaraknya cukup ideal yaitu berkisar 2-3 mm. Jika ingin lebih rapi pemasangan nat keramik, kita bisa menggunakan tile spacer  untuk mengatur jarak nat antara keramik. 

2. Gunakan perekat khusus yang tahan terhadap pemuaian dan susut pada keramik maupun beton. Perekat khusus ini juga mampu mengurangi penyusutan air. Kelebihan lainnya yaitu proses curing atau pengeringan campuran perekat akan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu pengerjaan dan biaya. 

3. Gunakan adukan semen dan pasir yang berkualitas. Perbandingan yang disarankan untuk semen dan pasir adalah 1:4. Pastikan mortar ini tercampur dengan baik dan kualitas pasir yang digunakan juga baik dan tidak tercampur dengan tanah. 

4. Pada beberapa bagian antar keramik atau nat, kita bisa menggunakan sealant sebagai pengganti nat. Disarankan setiap luasan keramik 25 meter persegi. Penggunaan sealant ini untuk mengatasi muai-susut yang terjadi karena sifat sealant yang elastis bisa memberikan ruang pergerakan pada keramik.
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Lihat versi seluler

2 komentar:

  1. Raharjo agung21 Juli 2020 pukul 09.19

    bagus infonya...nambah ilmu...
    kalau boleh nambah.
    pas pemasangan keramik.kurangnya perendaman pada keramik.yang akan mengakibatkan semen akan cepat mengering.dan tidak akan lengket sama keramik.
    terkecuali granit.karena kalau granit kalau di rendam ga akan tembus.
    akan lebih baik.jika pemasangan keramik atau granit ,menggunakan semen yang ada kadar lemnya.jadi bisa lengket.hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jefri Harjawinata26 Juli 2020 pukul 18.00

      Terimakasih untuk sharingnya bung, salam civil

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Popular Posts

  • Konversi Kuat Tekan Beton F'c (MPa) ke K (Kg/cm2)
    Sumber : Google.com Beton terkenal karena kekuatannya dalam menahan gaya tekan. Kuat tekan beton merupakan parameter dari mutu/kualitas beto...
  • Mahasiswa Teknik Sipil Wajib Baca!! Istilah Proyek di Lapangan
    Sebelumnya saya senang mengucapkan selamat karena kamu sangat beruntung jika kamu adalah seorang mahasiswa teknik sipil yang sedang membaca ...
  • Membuat Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
    Apa sih itu Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan? dan Bagaimana sih cara membuatnya? Bisa jadi inilah pertanyaan yan...
  • Menghitung Volume Kuda - Kuda
    Mendengar kata Volume, pasti bukan hal asing lagi di telinga kita para engineer sipil terutama yang bagian Estimator nih, alias yang buat R...

Follow Kami

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram

HALAMAN

  • Home
  • About Me

Blog Archive

  • ►  2024 (12)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2022 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2021 (11)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2020 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (1)
    • ▼  Mei (1)
      • Keramik Meledak? Penyebab dan Solusinya
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (30)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2018 (17)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (11)
  • ►  2017 (16)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2016 (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)

Laporkan Penyalahgunaan

Pengikut Blog

Daftar Pengunjung Blog

1284236

MOTTO PENULIS

Sebanyak apapun Ilmu yang anda miliki, itu tidak akan berguna jika hanya untuk DIRI SENDIRI - Admin

Copyright © 2025 Ilmu Dasar Teknik Sipil | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates