Ilmu Dasar Teknik Sipil
  • HOME
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy policy
  • terms of service
  • Home
  • Struktur
    • GEDUNG
    • JEMBATAN
    • JALAN
    • BANGUNAN AIR
  • BAHAN
    • BETON
    • BAJA
    • KAYU
  • PROGRAM
    • SAP 2000
    • AUTOCAD
    • HEC RAS
    • PLAXIS
    • MICROSOFT PROJECT
  • TEKNIK FONDASI
    • FONDASI RUMAH
    • FOOTPLATE
    • BORPILE
  • LAINNYA
    • TEKNIK GEMPA
    • GEOTEKNIK
    • MANAJEMEN
    • MEKANIKA TANAH
  • Daftar Isi

Selasa, 31 Agustus 2021

Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisien AHS

Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisien AHS


Pernahkah kalian menemui kesulitan dalam mengkonversi Harga Satuan Bahan agar sesuai dengan nilai koefisien yang terdapat dalam AHS? Kasus seperti ini biasanya bisa kita temui dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya, yaitu saat akan membuat Analisa Harga Satuan. 

Saat membuat Analisa Harga Satuan, kita mempunyai nilai koefisien yang akan dikalikan dengan harga satuan bahan/tenaga. Nilai koefisien ini, ditentukan berdasakan satuan yang digunakan untuk menghitung Analisa Harga tersebut. Pada artikel ini kita akan mencoba membahas satu contoh kasus yang bisa bantu kita memahami bagaimana cara melakukan konversi satuan tersebut. 

Sebagai contoh, kita perhatikan dibawah ini adalah Analisa untuk pekerjaan pembuatan 1 m2 lahan produksi tebal 8cm beton f'c 14,5 MPa (K-175). Pada bagian 'Bahan' terdapat beberapa item bahan yang digunakan untuk pekerjaan tersebut yaitu Semen (Kg), Pasir Beton (Kg), Kerikil Beton (Kg), dan Air (Liter) dengan satuannya masing-masing. Terdapat juga nilai koefisien dan Harga Satuan dari masing-masing bahan yang digunakan.   

Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisein AHS
Sumber : http://jharwinata.blogspot.com/

Pada bagian kolom Harga Satuan, kita akan melakukan penginputan harga satuan berdasarkan harga setempat di daerah tempat pekerjaan akan dilaksanakan. Namun ternyata harga satuan yang kita dapatkan memiliki satuan harga yang berbeda.
Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisein AHS
Sumber : http://jharwinata.blogspot.com/

Apakah bisa langsung kita masukan nilai harga satuan tersebut kedalam Analisa Harga Satuan? Jawabannya TIDAK. Mengapa? Karena  nilai harga tersebut perlu dikonversi dulu sesuai dengan satuan yang akan digunakan, agar ketika nilai koefisien dikalikan dengan harga satuan tersebut, maka sudah sesuai dengan harga yang sebenarnya. Lantas, Bagaimana cara melakukan konversi harga satuan tersebut? 

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari data Berat Jenis dari bahan atau material yang digunakan. Data Berat Jenis ini bisa kalian dapatkan di Google ataupun bisa kalian download di 'Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung/PPPURG 1987' yang juga menyediakan data berat jenis material. 

Berdasarkan Data tersebut, kita ketahui bahwa Berat Jenis dari setiap material adalah sebagai berikut : 
Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisein AHS
Sumber : http://jharwinata.blogspot.com/

Harga Terbaru didapatkan dari pembagian antara Harga Sebelumnya dibagi dengan Berat Jenis dari material. Nah.... pada bagian ini Satuan yang digunakan sudah sesuai dengan harga material tersebut. Sehingga langkah selanjutnya kita sudah dapat menghitung Analisa Harga Satuan tersebut. 

Konversi Harga Satuan Bahan Agar Sesuai Dengan Nilai Koefisein AHS
Sumber : http://jharwinata.blogspot.com/

Jumlah Harga didapatkan dari Harga Terbaru dikalikan dengan Koefisien. Setelah itu, kita lanjutkan perhitungan seperti pada umumnya menghitung Analisa Harga Satuan, yaitu Total Harga Tenaga ditambah dengan Total Harga Bahan. Nilai Total Tenaga+Bahan dikalikan profit 10-15% dan ditambahkan kedalam harga Total Akhir Analisa Pekerjaan. 

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua, Terimakasih sudah berkunjung dan mendukung blog ini. Tulisan - tulisan di blog ini 100% original berasal dari admin, maka apabila anda ingin melakukan copywriting, tolong disertakan sumber dari blog ini. Apabila tidak, maka Copywriting harus bersedia dilaporkan kepada pihak google terkait plagiat dan pencurian hak cipta, sebab semua artikel yang ada di situs web ini, memiliki dasar hukum. Sekian dan Terimakasih, Salam Engineering  



Jefri Harjawinata tanggal : Agustus 31, 2021 1 komentar
Berbagi

Selasa, 10 Agustus 2021

Menghitung Kebutuhan Pemasangan Keramik

Haloo........ selamat pagi, siang, sore, dan malam untuk rekan-rekan semua dimanapun berada. Kita mau menjawab salah satu pertanyaan yaitu tentang bagaimana caranya menghitung kebutuhan keramik. Pada dasarnya menghitung kebutuhan keramik yaitu dengan mencari luasan pemasangan keramiknya terlebih dahulu. Untuk mencari luasan maka yang perlu kita ketahui adalah bentuk bidang lantai yang akan dikerjakan dan ukuran - ukuran dari bidang tersebut. Mari kita bahas satu contoh yang sangat sederhana dari perhitungan jumlah keramik pada pemasangan keramik lantai kamar mandi/Toilet. 

Menghitung Kebutuhan Keramik
Sumber : Google.com

Diketahui : 
Bentuk bangunannya adalah persegi. Panjang 2 meter dan Lebar 2 meter. 

Penyelesaian : 
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung luasan dari bidang tersebut. 

Luas    = Panjang x Lebar
            = 2 meter x 2 meter
            = 4 meter persegi

Naah.... Pada contoh ini, kita menghitung berdasarkan ukuran AS dari bangunan. Namun pada kenyataan sebenarnya luasan yang digunakan haruslah menggunakan luasan bidang dalam bangunan yaitu luasan bidang yang dikurangi pemasangan dinding. Tentunya Luasannya akan lebih kecil dibandingkan luasan yang menggunakan ukuran As to As. 

Langkah selanjutnya adalah mencari tau ukuran keramik yang akan digunakan. Misalnya kita akan menggunakan keramik 20x20 cm. Dalam 1 dus keramik ukuran 20x20 cm terdapat 25 buah keramik, artinya bahwa untuk 1 m2 dibutuhkan 25 buah keramik 20x20 cm. Maka sekarang kita bisa mengetahui kebutuhan keramiknya yaitu : 

Kebutuhan Keramik   = Luas Bidang x Jumlah Keramik 1 dus
= 4 x 25 buah
= 100 Buah atau 4 dus keramik 20x20 cm

Kemudian bagaimana cara menghitung kebutuhan biaya pemasangan keramik tersebut? Kita hanya perlu menggunakan analisa dari SNI terbaru untuk pemasangan keramik 20x20 cm, kemudian kita lanjutkan dengan menghitung volume x harga satuan. 

Menghitung Kebutuhan Keramik

Misalnya berdasarkan Analisa SNI, harga pemasangan keramiknya adalah Rp. 498.292,00. Maka dari data tersebut kita bisa mengetahui kebutuhan biayanya adalah : 

Kebutuhan Biaya Pemasangan Keramik 
= Volume x Harga Satuan 
= 4 m2 x Rp. 492.292,00
= Rp. 1.969.168,00

Sekian informasi yang bisa saya bagikan tentang bagaimana menghitung kebutuhan pemasangan keramik. Jadi kita sudah tau berapa kebuhan keramik bahkan sampai biaya yang harus kita keluarkan untuk memasang keramik tersebut. Terimakasih dan Semoga bermanfaat!!
Jefri Harjawinata tanggal : Agustus 10, 2021 0 komentar
Berbagi
‹
›
Beranda
Lihat versi web

HALAMAN

▼

Copyright © Ilmu Dasar Teknik Sipil | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates